Lullaby
Oct 8, 2023
Malam kian pekat
Tangis malam hari mulai terdengar
Bersamaan dengan berisiknya suara dalam kepala
Tembok sebagai pendengar
Bantal sebagai peredam
Betapa takutnya akan masa depan
Dia menangis setiap malam
Meski sepanjang hari tertawa
Bersembunyi dalam senyum yang menyenangkan
Melampiaskan resah di malam yang panjang
Tanpa sandaran, tanpa dukungan
Ia hanya sendirian
Terjaga sepanjang malam
Mengais kenangan indah yang Ia coba kembalikan
Namun waktu tak dapat dihentikan
Ia melipat tangannya, berdoa katanya
Menangis tanpa berkata
Rasanya Tuhan sedang menjawab kebimbangannya
SuaraNya menjadi pengantar tidur paling mujarab